PENDAHULUAN
Untuk serial biografi imam, insyaAllah kita hanya akan membahas biografi 4 imam mazhab saja. Yaitu Imam abu Hanifah, Imam Malik, Imam Asy-Syafi’I dan Imam Ahmad.
Penting untuk dimengerti bahwa, mazhab fiqh dalam khazanah keislaman itu ada banyak jumlahnya. Namun yang masyhur, banyak pengikutnya dan bertahan sampai sekarang hanyalah 4 mazhab yang dipelopori oleh para imam diatas.
Dan berdasarkan masa hidup, rentetan mazhab ialah seperti urutan nama para imam diatas. Pertama abu Hanifah, kemudian imam Malik, lalu imam Asy-Syafi’I dan setelahnya imam Ahmad.
Pada materi perdana hari ini, kita akan mencoba mempelajari sedikit dari biografi imam Abu Hanifah insyaAllah.
NASAB
Beliau rahimahullah bernama An-Nu’man bin Tsabit bin zawatha at-Taimi al-Kufi. Lahir pada tahun 80 H di Kufah pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan. Dan wafat pada tahun 150 H dalam usia 70 tahun. Dengan meninggalkan seorang putra bernama, Hammad.
Terkait sebab kematiannya, imam Adz-Zhahabi mengatakan dalam kitabnya al-ibar bahwa beliau meninggal diracun. Diriwayatkan bahwa al-Mansur memberi minuman racun kepada beliau, lalu beliau wafat. Semoga Allah merahmati beliau dengan rahmat yang luas, amin.
Abu Hanifah adalah orang Persia asli (Non-Arab). Beliau diberi nama Nu’man adalah sebagai harapan kelak menjadi orang besar, sebagaimana Nu’man salah satu raja Persia.
RIHLAH ILMIAH
Abu Hanifah memiliki banyak guru dan murid. Diantara guru beliau adalah Atha’ bin Abi Rabah, Hammad bin abi Sulaiman, dll. Adapun murid beliau, diantaranya adalah abu Yusuf al-Qadhi, Waqi’, Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani dan masih banyak lagi.
Dan diantara karya beliau yang paling terkenal dan fenomenal adalah “Fiqhul Akbar”
KUNYAH
Barangkali, kita lebih mengenal beliau dengan sebutan “Abu Hanifah” dengan mazhab Hanafinya. Namun perlu diketahui bahwa, “Abu Hanifah” ialah kun-yah bagi beliau, bukan nama asli. Kunyah adalah setiap nama panggilan yang diawali dengan kata “Abu”.
Dan budaya Islam ini telah lama dipraktekkan oleh kita masyarakat Aceh dengan kearifan lokal tentunya. Seperti “ayah si fulan/mak si fulen” dimana biasanya menggunakan nama anak pertama jika di Aceh.
Ada yang mengatakan bahwa sebab pemberian kunyah untuk beliau dengan “Abu Hanifah” adalah kerena beliau terus berobat dengan obat yang bernama Hanifah. Wallahu a’lam.
Adapun laqab/gelar beliau, diantaranya adalah ahlul ra’yi (ahli akal). Sebab beliau diberkahi kemampuan berfikir yang cemerlang, ahli logika dan pakar Qiyas.
KISAH ABU HANIFAH
Pernah suatu ketika seorang pria datang menemui Abu Hanifah dan bertanya, “semalam aku minum khamar dan aku tak tau apakah aku telah menceraikan istriku atau tidak, apa yang harus aku lakukan?”
Abu Hanifah menjawab, “dia tetap istrimu sampai kau benar-benar yakin bahwa telah menceraikannya”.
Lalu di laki-laki tadi mendatangi Sufyan ats-Tsauri dan menanyakan hal yang sama. Beliau menjawab, “pergi dan rujuklah ia, jika kau telah menceraikannya maka kau telah merujuknya, namun jika belum, maka rujuk itu tidak beresiko apapun”.
Kemudian laki-laki tadi kembali mendatangi Syuraik bin Abdullah dan bertanya hal serupa. Beliau menjawab, “pergi dan ceraikan istrimu lalu rujuklah ia”
Dan untuk kesekian kalinya, laki-laki itu mendatangi orang lain, yaitu Zufar bin bin Huzhail dan bertanya hal yang sama. Lalu beliau bertanya, “sudahkah kau menanyakan hal ini kepada orang lain?” laki-laki tadi menjawab sudah sembari menceritakan semua jawaban yang telah ia peroleh.
Lalu Zufar bin Huzhail membenarkan jawaban Abu Hanifah dengan memberi perumpamaan. Bahwa permisalan masalahmu dan jawaban mereka adalah seperti ini:
Kamu melintasi sebuah selokan yang ada airnya lalu pakaianmu basah. Lalu kamu menanyakan hukum pakaianmu itu.
Abu Hanifah menjawab, “Pakaianmu tetap suci sampai kau benar-benar menyakini kenajisan air tersebut”
Sufyan ats-Tsauri menjawab, “Cuci pakaianmu, jika ia bernajis maka telah suci kembali. Dan jika tidak maka akan lebih bersih”
Adapun Syuraik berkata, “pergi dan kencingi pakaianmu, lalu cucilah ia”.
Sumber:
BUKU BIOGRAFI EMPAT IMAM MAZHAB (BEIRUT PUBLISHING) – Syaikh Abdul Aziz asy-Syihawi
BUKU BIOGRAFI 60 ULAMA AHLUSSUNNAH (DARUL HAQ) – Syaikh Ahmad Farid
Catatan
Disusun dan diposting oleh:
Mahasiswa KPM-DRI UIN Ar-Raniry, Gampong Jeulingke – IAT 02, FUF sebagai proker harian dalam kegiatan edukasi berbasis online. Melalui website gampong, Instagram dan Facebook.